pesan ibu horor

Di sebuah desa hiduplah seorang janda yang berjualan di warteg yang bernama ibu Karsinah yang biasa dipanggil Bu Inah. Bu Inah memiliki seorang anak yang bernama Dhoni Andrenata.

Mereka tinggal di kontrakan yang ada di desa tersebut. Sementara warteg tempat ibu Inah berjualan berada tidak jauh dari kontrakan.

Hingga pada pagi yang cerah. “Bu, sepi sekali. Dagangan di sini belum terjual satu pun, bagaimana kita membayar Kontrakan ? Sudah menunggak 2 minggu bu” Keluh Dhoni

“Nak. Allah maha pengasih lagi maha penyayang. Sabarlah mungkin sebentar lagi ada pelanggan yang datang” jawaban Bu Inah kepada anak semata wayangnya itu.

Mendengar jawaban Ibunya. Dhoni merasa kesal. Lalu pergi begitu saja, hingga sampailah ia di pos ronda. Dhoni kemudian duduk termenung cukup lama, dan terkejut ketika di tegur Pak Rohmad. “Dhon kamu kenapa tanya Pak Rohmad.

“Oh. Pak Rohmad. Aaa sebenarnya saya ingin mencari pekerjaan untlik membantu ibu saya “jawab Dhoni. Toko bu Isi di desa sebelah lagi buka lowongan kerja Dhon, Kalau kamu tertarik saya antar kesana. Katanya gajinya Sampai 3 juta” jelas Pak Rohmad.

“Wah, kelihatannya toko bu sisi bagus

Pak. Itu toko apa Pak? Nanti kalau saya Kerja di sana saya jadi apa Pak?” tanya Dhoni. Toko Kelontong. Nanti kamu jadi penjaga toko” Saya tertarik Pak”.

Oke, besok saya jemput di depan gerbang desa

Setelah itu, Dhoni pulang kerumah kontrakan. Menyiapkan barang-barang yang akan dibawa, Talu ibu pulang.

“Loh, kamu mau kemana Dhon?”. “Dhoni mau kerja bu, besok di toko kelontong bu sisi yang ada di desa sebelah di antar

Pak Rohmad

“Kalau itu memang keputusan kamu, Ibu doakan semoga kamu di beri keselamatan dan kelancaran “.

Aamiin” ucap Dhoni.

“Ingat pesan ibu, kalau kamu takut atau

gelisah, jangan lupa dzikir dan baca do’a”. “Iya bu”.

“Juga jangan lupa sholat Dhon!”. ” Siap bu, Dhoni akan melakukan apa yang ibu katakan”.

Keesokan harinya… ‘Halo, Dhoni Andrenato Perkenalkan saya

ibu Sisi pemilik toko kelontong ini” sapanya. “Halo juga bu Sisi” sapa Dhoni “Dibelakang ada ruangan. Ruangan itu diperuntuk- Kan bagi pekerja letakkan semua barkingmu di ruang √5761” perintah bu Sisi.

Jadi hari ini & hari-hari selanjutnya Dhoni melayani pelanggan yang setiap hari semakin ramal Saking ramainya toko kelontong by Sisi. Dhoni melupakan pesan ibunya dan setiap selesai bekerja ia hanya tidur dan mandi.

Pada malam ketiga, Dhoni merasa ada yang mengganggu dirinya saat tidur. Entah gelitikan kaki atau ada yang menarik selimut. Dan bommm…… Dhoni melihat ada makhluk hitam besar yang ingin menerkam dirinya akan tetapi tidak bisa. Kejadian ini berlanjut hingga hari keenam.

Pagi itu Dhoni bangun tidur dengan perasaan was-was. Anehnya, ia tupa dengan gangguan yang menimpanya dari hari ketiga sampai hari ini. Tang Dhoni ingat hanyalah lantunan ayat suci al-qur’an.

“Dhon, kamu cari sarapan sendiri ya” kata bu Sisi. “Jaga toko sampe jam 5 Dhon, saya

mau savis motor” ucap Pak Rohmad Dhoni yang pada dasarnya curiga dengan sikap kedua orang tersebut memih untuk diam.

Malam harinya ia teringat akan pesan ibunya. tanpa pikir panjang ia langsung mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat Kemudian berdzikir, memohon pengam- punan dan perlindungan Allah Swt.

“Brak, drug, Clings… terdengar suara- suara aneh. Tiba-tiba Dhoni mendengar sesuatu dari kamar sebelah, yakni kamar √52g. “Sudah waktunya kita bertindak lebih. Anak ini, susah sekali untuk diambil”.

siapa?

“Itu bukan Dhoni, itu.

“Sabar bu. Eh, bu itu dibelakang ibu Dhoni, bukannya jam segini kamu udah tidur ya?”.

“Aang !!!”teriak keduanya. Dhoni yang sudah merasa tidak beres, langsung mengemasi barang-barangnya. Lalu menulis surat dan meletakkannya di meja. Surat tersebut sebagai tanda kalau dia mengundurkan diri.

mau servis motor” ucap pak Rohmad. Dhoni yang pada dasarnya curiga dengan sikap kedua orang tersebut memilih untuk diam.

Malam harinya ia teringat akan pesan. ibunya, tanpa pikir panjang ia langsung. mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat. Kemudian berdzikir, memohon pengam- punan dan perlindungan Allah Swt.

“Brak, drug, Clings… terdengar suara- suara aneh. Tiba-tiba Dhoni mendengar sesuatu dari kamar sebelah, yakni kamar √s2g. “Sudah waktunya kita bertindak lebih. Anak ini, susah sekali untuk diambil”. “Sabar bu. Eh, bu itu dibelakang ibu.

siapa?

“Dhoni, bukannya jam segini kamu udah tidur ya?”. ・Itu bukan Dhoni, itu……..

“Aang !!!”teriak keduanya. Dhoni yang sudah merasa tidak beres, langsung Mengemasi barang-barangnya. Lalu menulis surat dan meletakkannya di meja. Surat tersebut sebagai tanda kalau dia mengundurkan diri.

Dhoni kabur lewat pintu belakang. Ketika

Sampai di rumah. Ia menceritakan apa yang Idi aldıminya. Ibunya mengerti lalu diam. Akhirnya ia kembali berjualan di warteg bersama. ibunya.

Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Apa semua ini? Mengapa aku seperti ini?.

Penulis :

Mega Gestalia
(Kelas 9E 2023/2024)

Leave a Comment