Penggunaan bungkus plastik dapat menimbulkan suatu masalah terhadap lingkungan. Penggunaan plastik seringkali dikatakan lebih praktis dan mudah bagi orang yang berbelanja dikarenakan harganya yang murah, ringan, awet dan mudah dijumpai. Penggunaan plastik dapat juga berupa botol plastik, cup, dan lain lain.Beragam pula bentuk dari plastik. Tak jarang Masyarakat menggunakan plastik yang dikatakan wadah satu satunya yang dapat digunakan untuk wadah makanan dan minuman. Terkait hal tersebut pula penggunaan plastik bungkus masih banyak yang kurang tau apa sih dampak dampak penggunaan plastik bungkus jika tidak segera diatasi.Berdasarkan fakta nya sampah plastik di Indonesia sudah bernilai mencapai Rp. 2,2 Triliun, dan menurut Zainal Abidin dari program studi kimia fakultas Teknologi industri ITB mengatakan bahwa konsumsi plastik masyarakat Indonesia mencapai 15 Kilogram per orang dalam jangka waktu setahun.Sampah plastik seperti botol minuman, dan lain-lain dijual para pemulung dengan harga Rp.600 perkilogram. Banyak pula dampak dampak dari bungkus plastik seperti menjadi penyebab terjadinya banjir karena aliran air yang tersumbat.Tak hanya itu sampah plastik adalah sampah yang tidak bisa terurai. Nah, berdasarkan fakta tersebut SMP Negeri 1 SIMO mengambil keputusan untuk menerapkan kebijakan bagi para siswa siswi harus memakai wadah makan maupun minum sendiri dari rumah.

Kebijakan tersebut diterapkan mulai Senin, 28 Agustus 2023. Kebijakan tersebut awalnya tidak diterapkan pada tahun-tahun ajaran sebelumnya.Dan pada awal diterapkan kebijakan tersebut masih banyak siswa yang masih belum membawa wadah makan maupun wadah minum sendiri.Kebijakan tersebut pula telah diumumkan kepada para penjual yang berjualan di kantin maupun diluar sekolah untuk melayani para siswa-siswi saat jajan untuk tidak memperbolehkan penggunaan wadah plastik. Hal tersebut membuat para siswa-siswi selalu membawa sebuah gelas/magkok saat jajan di kantin ataupun di luar sekolah. Ada pula siswa yang senang terkait kebijakan sekolah tersebut karena menurut mereka hal ini aman untuk menjaga ke higenisan .Setelah makan selesai siswa siswi bergiliran untuk mencuci piring tersebut ,sebelumnya wali kelas telah mengumumkan satu kelas harus diberi 1 buah pencuci piring dan satu buah spons. Jadi, setelah makan para siswa bisa mencuci wadah tersebut.Tak hanya murid saja yang harus mematuhi kebijakan dari sekolah tersebut para guru- guru pun diharuskan untuk mengikuti kebijakan tersebut. karyawan, petugas keamanan sekolah, petugas tata usaha, penjaga perpustakaan, pun turut pula dihimbau untuk membawa wadah makan sendiri. Dari kebijakan tersebut banyak manfaat yang didapat yakni meminimalisir penggunaan sampah plastik.Hal tersebut membuat para petugas kebersihan sekolah pun juga lebih mudah ketika membersihkan sampah sampah yang ada di lingkungan sekolah,dan dapat memisahkan antara sampah dedaunan, kertas,atau pun kaca.Tak hanya bermanfaat bagi para petugas kebersihan para penjual disamping sekolah pun juga merasa manfaat nya karena lebih hemat dalam bermodal karena tidak perlu memikirkan wadah apa yang harus diberikan ketika siswa membeli dagangannya. Bagi penjual kantin pun juga bisa lebih hemat saat menjual es karena para siswa sudah membawa wadah berupa gelas dalam membeli es.Tak hanya itu guru-guru pun ikut senang dalam melihat para siswa nya yang mulai mandiri dalam membersihkan wadah tempat bekas makan atau jajan dengan cara mencuci kemudian di taruh di tempat yang telah disediakan oleh siswa untuk menaruh wadah makan dikelas .Kebijakan tersebut akan menjadi suatu kewajiban yang harus dilakukan oleh para siswa-siswi, guru guru,dan petugas sekolah di SMP Negeri 1 Simo.

Kebijakan ini diambil sekolah untuk berupaya mengurangi jumlah sampah yang ada di lingkungan sekolah. Menurut para tukang kebersihan sekolah, sampah yang paling banyak adalah sampah plastik. Hal tersebut membuat para petugas kebersihan susah untuk memilah antara sampah plastik dan sampah dedaunan dikarenakan jika sudah tercampur menjadi satu di tempat sampah, plastik akan menempel di sekitar sampah dedaunan/kertas.dan sampah plastik juga tak bisa di hancurkan begitu saja saat dibakar. Jika dibakar sampah plastik tersebut belum tentu juga bisa diurai oleh tanah. Contoh pula sampah plastik mie kuah seduh, sampah wadah tersebut jika tidak di buang terlebih dahulu kuah nya akan menimbulkan bau yang tak sedap maka dari itu sekolah mengambil kebijakan untuk para siswa-siswi selalu membawa sebuah wadah saat sedang jajan agar mengurangi jumlah sampah plastik yang ada di lingkungan sekolah. Harapan sekolah pula siswa siswi bisa menaati kebijakan tersebut demi meminimalisir sampah plastik yang susah untuk diurai oleh tanah dan tidak bisa dihancurkan begitu saja.

Penulis :

Isna Zuniar Putri Solehah
(Jurnalistik Spensasiboy | Kelas 9B 2023/2024)

 

 

 

Editor :

Aurrelia Nadine Prasetyo
(Jurnalistik Spensasiboy | Kelas 8D 2023/2024)

 

Leave a Comment